tak terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Berarti, tak lama lagi
kita akan kedatangan bulan suci Ramadhan. Maka sudah sepatutnya kita
melakukan berbagai persiapan dalam rangka tarhib Ramadhan (menyambut
Ramadhan). Ibarat sosok tamu yang agung, kedatangan bulan Ramadhan mesti
disambut dengan perasaan gembira dan suka cita oleh umat Islam.
Setelah sekian lama berpisah, maka tamu yang agung ini kembali
ditunggu-tunggu dan dielu-elukan kedatangannya dengan penuh kegembiraan
dan kerinduan.
Jika kita kedatangan seorang tokoh atau tamu yang penting seperti
presiden, menteri, gubernur dan sebagainya, maka berbagai persiapan pun
kita lakukan dalam rangka menyambut kedatangan mereka. Mulai dari acara
protokuler sampai dengan menghiasi dan membersihkan tempat yang akan
dilewati dan dikunjungi oleh pejabat maupun tokoh penting tersebut.
Penyambutan mereka dilakukan dengan antusias dan kegembiraan. Maka,
sudah sepatutnya pula kedatangan bulan suci Ramadhan disambut lebih
meriah dan gembira oleh umat Islam dibandingkan dengan kedatangan tokoh
atau pejabat tersebut.
Ramadhan ibarat sosok tamu agung dan mulia yang selalu dielu-elu kedatangannya dan dirindukan perjumpaan dengannya..
Maka sudah sepatutnya kedatangan tamu yang mulia ini disambut oleh umat
Islam dengan penuh kegembiraan dan persiapan yang meriah. Bila tidak,
tentu keislaman dan keimanan seorang yang mengaku dirinya muslim perlu
dipertanyakan kembali dan discan kembali, bahkan bila perlu diformat
ulang. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw, “Seandainya hamba-hamba
mengetahui apa yang ada dalam apa yang ada pada bulan Ramadhan, niscaya
umatku berangan-angan agar Ramadhan terus berlangsung sepanjang tahun.”
Untuk menyambut Ramadhan Tahun Ini Muadz Bin Jabal mengadakan tahrib Ramadan dengan pawai putih berjalan kaki dari masjid mataram kota gede menuju sekolah disertai dengan poster poster menyambut Ramadhan.